Sabtu, Februari 13, 2016

LGBTQ

Beberapa minggu terakhir di sosial media -- utamanya facebook, mengingat aku 'aktif' hanya di satu sosmed ini -- telah terjadi perbincangan yang super hangat tentang topik satu ini: LGBTQ. Terakhir aku menulis di blog (yang sudah lama sekali :D) aku belum menambahkan huruf Q. Ternyata perkembangannya lumayan pesat, hingga para pemerhati -- selain mereka yang terlibat di dalamnya -- telah menambahkan huruf Q yang bisa dijabarkan sebagai "queer", namun ada juga yang membacanya sebagai "questioning". Kata "queer" mengacu ke "cross dressing" people, kalau di Indonesia kata ini diterjemahkan sebagai "waria". Sedangkan kata "questioning" lebih luas maknanya, mengacu ke seseorang yang belum memutuskan -- masih bertanya-tanya -- apa jenis kelamin plus orientasi seksualnya.

Jika di tulisan ini, aku mengutip para antropolog bahwa manusia dibagi menjadi empat kategori, di link ini, voilaaa ... ternyata kategorinya bisa banyak sekali :) Isn't it very INTERESTING?

As you can guess, orang-orang yang menuliskan opininya maupun hanya sekedar share link tentang hal-hal yang berkenaan dengan LGBTQ terbagi dalam beberapa kelompok, minimal 3 kelompok (1) setuju alias mendukung (2) kontra sekaligus mengutuk (3) tidak jelas. LOL. Yang kumasukkan dalam kelompok ketiga ini adalah mereka yang tidak mengutuk namun juga tidak mendukung. Lebih detilnya lagi, mereka tidak mendukung pernyataan bahwa ada sekian persen manusia yang terlahir di dunia dengan membawa gen tertentu yang akan "membawa" mereka menjelma LGBTQ, namun juga tidak mengutuk dengan alasan para LGBTQ itu harus dirangkul, dibimbing untuk "dikembalikan" ke the so-called 'kodrat': bahwa yang terlahir dengan alat kelamin penis berarti mereka laki-laki hingga WAJIB hanya tertarik kepada perempuan, dan sebaliknya, yang terlahir dengan memiliki alat kelamin vagina otomatis mereka adalah perempuan dengan konsekuensi WAJIB bahwa mereka hanya boleh dan bisa tertarik kepada laki-laki.


Perbincangan tentang LGBTQ ini kian menarik ketika seorang AA Gym ikut bersuara untuk memboikot LINE hanya karena LINE menyediakan stiker yang mendukung LGBTQ. Lucunya, konon, dia menyuarakan pemboikotan ini lewat akun facebooknya, padahal jelas-jelas Mark Zuckerberg adalah pendukung LGBTQ. Mengapa dia tidak memboikot facebook sekalian? :) Dan orang-orang yang masuk dalam friendlist-ku di facebook ada yang memamerkan momen ketika mereka uninstall LINE dari hape mereka gegara adanya stiker yang mendukung LGBTQ.

Manusia memang lucu :) Atau mereka naif dan tidak mau tahu mereka telah memamerkan ketidaktahuan mereka? :D

IB180 16.48 13/02/2016

Pic was taken from this site :)