Sesungguhnyalah tidak ada beda dari praktik poligami dengan selingkuh. Keduanya mengacu ke kenyataan bahwa salah satu dari pasangan suami/istri telah melabuhkan hatinya pada orang lain, tak lagi menyetiai pasangan awal yang telah (mungkin) mereka pilih sendiri untuk mereka nikahi. Apa pun alasan yang mereka gunakan ketika melabuhkan hati ke dermaga lain ini.
Lalu bedanya apa dong?
Bedanya adalah jika praktik poligami 'dilindungi' (interpretasi kaum lelaki atas) Surat An-Nisa ayat 3, sehingga lelaki pun merasa berhak untuk melakukannya. Apalagi jika interpretasi "kamu boleh menikahi dua, tiga, perempuan yang kamu pilih" bersifat egoistis (plus konyol) yakni merupakan perintah Tuhan kepada kaum lelaki. Hal ini berarti menafikan lanjutan ayat tersebut yang berbunyi "Namun jika kamu takut tak bisa berbuat adil, maka nikahilah hanya satu perempuan saja." Plus ayat 129 dari surat yang sama yang bisa diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia sebagai, "... meskipun kamu ingin berbuat adil, kamu tidak akan bisa ..."
FYI, poligami disini maknanya poligini, yakni satu laki-laki dengan lebih dari 1 istri. Sedangkan poliandri tak diperkenankan, kecuali jika kata "perempuan" dalam ayat 3 itu bisa juga diterjemahkan sebagai "laki-laki" atau "suami". :-D
Bagaimana dengan selingkuh? Tentu saja tak satu ayat pun membolehkannya. Maka, terlihatlah secara jelas diskriminasi kepada kaum perempuan. Laki-laki (bahkan) dilindungi untuk berpindah ke lain hati, sedangkan perempuan tidak. Laki-laki (mungkin) akan mendapatkan pujian sebagai lelaki sejati, sedangkan perempuan akan dikategorikan sebagai 'bitch', perempuan binal, nakal, dan sejenisnya.
Inilah mengapa aku setuju pada pendapat Ayu Utami bahwa dia tidak mendukung poligami, karena jelas-jelas telah terjadi praktik kekerasan terhadap kaum perempuan, dan atas nama agama, pelakunya tidak diganjar hukuman (berupa masuk neraka, misalnya). Sebaliknya, Ayu Utami lebih pro ke selingkuh, karena itu berarti baik laki-laki maupun perempuan sama-sama melakukan kesalahan, tak satu pun dilindungi ayat alquran. Jika laki-laki harus kehilangan nama baiknya di masyarakat, perempuan pun sama. Jika laki-laki mendapatkan applause, perempuan pun juga. LOL. Equal. :-D
N.B.
Baca
tulisanku tentang poligami di sini juga di sana
Tulisanku tentang poligami dalam Bahasa Inggris bisa diakses disini.
IB180 12.35 19/12/2015
Pic diambil dari sini