Rabu, Mei 06, 2009
Nana b2w
Nana Podungge si empunya blog ini bisa dikategorikan sebagai salah satu pelestari lingkungan, meski hanya di lingkup kecil saja. “Better than nothing at all” kan?
Bagaimanakah cara seorang Nana ikut melestarikan lingkungan?
BIKE TO WORK!
Aku tidak pernah berhobi naik sepeda sebetulnya. Itu sebabnya aku hanya menganggap sebelah mata tatkala seseorang menyapa di blogku yang beralamat di http://afemaleguest.multiply.com sekitar satu tahun yang lalu; mengajakku gabung di komunitas b2w.
“B2w apaan sih?” tanyaku pada seorang teman. Kebetulan aku bertanya kepada orang salah karena temanku ini pun tidak tahu singkatan apakah b2w itu. :)
Setelah tahu bahwa b2w merupakan singkatan dari BIKE TO WORK, aku pun tetap tidak mempedulikannya. “Aku biking di fitness center aja deh,” demikian aku berkata pada diri sendiri waktu itu.
Namun rupanya Tuhan berkehendak lain. LOL. Terutama setelah adikku pun bergabung dengan komunitas b2w, kemudian mempraktekkan naik sepeda ke kantor, mengikuti jejak kakak laki-laki kita yang sudah mempraktekkan naik sepeda ke kantor sejak awal tahun 2008.
Semenjak bergabung dengan komunitas b2w di akhir bulan Juni 2008, aku pun ber-bike-to-work sejak Juli 2008. Alasan-alasan yang kumiliki adalah (bisa jadi merupakan alasan klise di kalangan anggota b2w di seluruh dunia):
Mengurangi polusi udara yang semakin menggila, terutama di Indonesia dimana masyarakatnya sering merasa gengsi untuk naik sepeda. Kebanyakan dari mereka merasa lebih ‘terhormat’ tatkala naik kendaraan bermotor. Orang-orang Jepang yang menciptakan kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat. Namun bukan rahasia bila mereka sendiri lebih memilih naik subway atau pun public transportation yang lain tatkala berangkat bekerja maupun ke sekolah/kampus.
Mengurangi ketergantungan kepada BBM, yang berarti ikut membantu pemerintah, khususnya, atau seluruh dunia, umumnya, untuk menyimpan this so-called non renewable resources untuk anak cucu di kemudian hari. Mungkinkah bahan bakar sebangsa bensin dan solar hanya akan menjadi dongeng belaka seribu tahun nanti? Kalau ternyata iya, bahan bakar seperti apa yang bakal diciptakan oleh anak cucu kita nanti? (seandainya TIME MACHINE ada, aku mau melongok di masa itu. )
Dengan alasan yang sama di point kedua, namun untuk kepentingan diri sendiri, yakni mengurangi pengeluaran. Lumayan uang untuk beli bensin bisa dipakai untuk beli buku atau nraktir Angie eating out.
Melakukan olah raga sekalian perjalanan menuju ke dan pulang dari kantor. Sebelum sibuk dengan jadual kerja sekarang ini (07.00-15.00 dan 17.00-19.00), aku masih bisa gabung dengan sebuah fitness center untuk berolahraga. Sekarang jelas tidak ada waktu lagi. Maka b2w merupakan solusi yang sangat praktis sebagai pengganti olah raga di fitness center. Teman-teman b2w lain ada yang bilang, “rekreasi yang murah”, karena mereka sekaligus menikmati pemandangan jalan-jalan yang mereka lewati tatkala bersepeda. Aku tidak. Bukan melulu karena mataku belor. Namun lebih aku orang yang suka melamun. LOL.
Selain berbike to work, akhir-akhir ini aku pun mulai menolak pemberian tas plastik tatkala aku membeli sesuatu di toko maupun mini market. Aku tidak menolak pemberian tas plastik hanya tatkala aku belanja bulanan, yang butuh tas plastik besar. Kalau hanya membeli roti-roti yang kadang kubawa untuk bekal (juga untuk Angie) di mini market, aku selalu memasukkan roti-roti maupun botol minuman ke dalam backpack b2wku tersayang, dan mengembalikan tas plastik kepada kasir, yang biasanya menerimanya dengan mimik wajah heran.
Gardening? Wah, sayangnya gardening is not my cup of tea.
Bersepeda dan mengurangi penggunaan tas plastik lumayan membantu melestarikan lingkungan kan?
PT56 20.20 050509
Siiip mbak Nana, bike to work, pasti menyehatkan. Mengurangi polusi udara, sdh pasti. Nice activity.
BalasHapusThank you for the support :)
BalasHapusMama!!! :)
BalasHapusBlogwalking and practicing giving comment :)